Selasa, 01 Desember 2009

Down Syndrome

Down syndrome, Pernah denger kata-kata itu??
Mungkin orang awam sering bilang autis, tp kami bilang down syndrome.

Penyebab down syndrome yang saya tau dari penjelasan dosen maupun media massa, salah satunya adalah penggunaan obat-obatan penggugur kandungan, gen atau bawaan, dan pada orang tua yang berumur.
Sedangkan penjelasan logis yang saya dapat dari buku human development bahwa down syndrome terjadi disebabkan oleh kromosom 21 ekstra atau translokasi 21 pada kromosom lain. Intinya down syndrome memiliki cacat pada kromosom 21.

Apakah orang down syndrome bisa memiliki anak??
Kalo menurut Media massa (ahli down syndrome) yang saya tonton beberapa bulan lalu bahwa orang down syndrome dapat memiliki keturunan dengan syarat.

Bahwa salah satu diantara pasangan "normal" (tidak 2-2 nya down syndrome). Hal ini terjadi karena kromosom 21 merupakan kromosom yang mengatur vitalitas. Sehingga tidak mungkin pasangan down Syndrome(2-2 nya down syndrome) dapat memiliki anak (belum ditemukan kasus). Sedangkan jika si suami normal masih di mungkinkan dapat memiliki anak dengan kemungkinan si anak akan terkena down syndrome juga.

Telah ditemukan fakta lain bahwa down syndrome juga diakibatkan oleh radiasi. Gw denger lg dr Televisi swasta, acara talk show tentang down syndrome bahwa pada tahun .... (lupa) di Rusia pelahiran anak down syndrome meningkat hingga 200% dikarenakan radiasi nuklir.

Fakta lain bahwa lebih dari 70% orang down syndrome hidup hingga umur 60 tahun (bukannya mendahului kehendak Tuhan YME, tetapi ini diambil dari riset terbanyak, pengecualian tetap berlaku alias bukan harga mati), dan orang yang menderita down syndrome memiliki resiko terkena alzhaimer.

Apa yang perlu kita lakukan pada anak down syndrome??
Mendidik, menyayangi, memberi perhatian sama seperti anak normal lainnya. Anak DS memang memiliki IQ rendah tapi bukannya tak bisa diajari dalam hal tata krama dan bergaul dengan orang lain. Tampilkan mereka jangan disembunyikan dari dunia..

Saya memiliki tante yang menderita DS juga dan ternyata dia termsuk orang pintar di kalangannya. Bisa menulis, membaca, dan yang paling penting bisa mengaplikasikan barang elektronik hanya dengan melihat orang lain menggunakannya satu kali. Hehhehe Anak DS juga bisa berprestasi jika Orang tua dan orang sekitarnya mendorong untuk memasukan anaknya (DS) ke sekolah SLB. Dari Thailand ada anak DS yang jago menari, bahkan di AS anak DS Dapat menafkahi dirinya sendiri dengan pekerjaan yg terstruktur.

Tinggal tergantung lingkungan sekitar saja begaimana mengelola anak DS. Sudah ssatnya kita membuka mata dan membuang ego akan anak DS. Jangan hanya melihat dari fisik. Tapi keseluruhan, karena bagaimana pun mereka juga manusia, memiliki hak yang sama, merupakan individu yang bahkan dapat berdiri sendiri.
Sekian semoga berguna ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar