Abuse, sering yah kita mendengar soal itu, yang artinya kekerasan. Tapi substance abuse pasti jarang diantara kalian yang pernah dengar tentang itu. Substance yang artinya zat dan abuse yang artinya kekerasan. Bukan zat kekerasan tapi kekerasan akibat zat-zat yang "mungkin" sering kita pakai dalam kehidupan sehari-hari, seperti minum-minuman keras atau sering kita sebut alcohol atau orang awam sebut bir.
Nah dalam dunia yang sedang saya pelajari sekrang penggunaan substance itu dibagi 2, pertma abuse itu sendiri dan yang kedua kita sebut dengan dependence. Perbedaan nya yaitu terletak pada intensitas dari penggunaan zat-zat tersebut. Abuse bahasa mudahnya, yaitu penggunaan "zat-zat" diakala kita sedang stress atau sedang ada masalah. Sedangkan dependence yaitu ketergantungan. Mana yang lebih baik?? Bisa saya pastikan bahwa 2-2 nya negatif. :)
Dan menurut penelitian bahwa orang yang menegak alkohol 85% adalah perokok. Rokok + Alkohol= menghasilkan reaksi jauh lebih kuat. Dan penggunaan alchol + barbiturates dapat menyebabkan kematian.
Beberapa efek jangka pendek dari alcohol:
1. Gangguan berbicara dan penglihatan
2. Gangguan berpikir complex
3.Kordinasi yang buruk
4. Hilangnya keseimbangan
5. Depresi
Dan dalam beberapa system syaraf:
1. Menganggu GABA reseptor, Gaba reseptor singkatnya jenis neurotransmitter yang secara natural diproduksi di otak, sistem saraf, dan jantung. GABA memiliki peran penting didalam pengendalian mood dan stres seseorang serta memiliki peran di dalam fungsi jantung agar berjalan dengan normal.
2. Meningkatkan dopamine dan serotonin.
Dan jangka panjang nya:
1. Malnutrisi: yaitu alcohol menyerap vitamin dari makanan yang kita makan.
2. Kekurangan Vitamin B complex: yang menyebabkan beberapa kehilangan memori jangka panjang maupun jangka pendek ( gampang lupa )
3. Sel-sel hati membesar dengan lemak.
4. Gagal jantung
5. Disfunngsi ereksi
6. Darah tinggi ( Gampang marah )
7. yang akhirnya menyebabkan stroke
8. Dan yang menurut saya paling gk menyenangkan yaitu, Kerusakn sel otak, terutama area memory.
Dan untuk wanita hamil.... beuhh efeknya nya bisa ke janin. Dalam dunia kehamilan ada yang nama nya FAS ( Fetal Alcohol Syndrome ) yang dapat menyebabkan:
1. Perkembangan janin melambat: Terutama di 3 bulan pertama. Bisa2-bisa ada bagian tubuh yang menjadi tersendat sehingga tidak berkembang sempurna. Contoh: tidak punya tangan, atau gangguan mata dan organ2 lain..
Positif nya. Yak positifnya. Kita harus melihat semua dalam 2 sisi ( agar lebih bijak :) ). Tidak ada sesuatu yang hanya positif dan tidak ada hal yang hanya negatif. :)
1. Dapat merelakskan perasaan ( beberapa saat )
2. Beberapa dapat meningkatkan percaya diri ( dan lagi-lgi sesaat )
3. Life style ( yang salah )
Sebenarnya hal-hal tersebut dapat dihentikan dengan treatment dan kemauan dari si subjek tentunya.
Kesimpulan:
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa pasti ada hal positif di dalam sesuatu yang negatif ( walau terkadang positifnya hanya untuk pengguna ataupun bersifat sementara ).
Intinya: Saya pernah mendengar soal hukum dasar alam tentang pertukaran yang setara. Menukar sesuatu demi sesuatu yang setara nilainya dengan yang ditukar.
Tapi disini saya tidak melihat pertukaran yang seimbang. Orang-orang yang merokok dan "minum" menukarkan gaya relaks dan kepercayaan diri yang bersifat sementara dengan segumpal sel otak, hormon, dan kebersihan paru, yang justru bersifat permanent bagi manusia.
Bagi yang punya niat atau yang telah melakukan sedikit penguranggan diantaranya. Teruskanlah usaha nya yah mas mba. Untung-untung tulisan singkat ini bisa membantu. Tapi mungkin untuk orang yang tidak punya niat tulisan ini hanya tulisan orang iseng yang berusaha menakut-nakuti.
Tapi percaya deh bahwa efek ini bersifat perlahan tapi pasti yang membuat Anda semua ( pengguna berat ) hanya dapat berbaring di akhir cerita ( bukan niat doa'in loh :P hanya prognosis hehhehe). Dan untuk orang yang cerdas dan punya cita2 tinggi. Kasian mas/mba sel otak kita. Betapa sombongnya kita yang masih membutuhkan sel-sel otak justru malah merusaknya secara sadar. Dan untuk orang yang kritis, coba pikir pertukaran yang terjadi diantaranya. Seimbang kah menurut kalian???
Sumber:
1. Abnormal Psychology, Eleventh Edition by Ann M Kring, Gerald C. Davidson, John M. Neale, & Sherif L. Johnson
2. http://all-about-stress.com/page/21/
skip to main |
skip to sidebar
Minggu, 20 Juni 2010
Minggu, 02 Mei 2010
Ego Bunuh Diri karena Perasaan
Seperti yang bersama kita tahu, bahwa banyak orang melakukan ancaman, pemberian beban batin sekarang lebih "in" dari pada harus mengotori tangan sendiri untuk menghilangkan nyawa seseorang. Bagi orang yang memiliki mental dan resistensi terhadap tekanan batin rendah, bukan hal yang mustahil jika seseorang melakukan bunuh diri.
Kita bisa melihat banyaknya remaja yang bunuh diri karena korban perasaan atau rasa malu yang dideritanya. Disini saya coba mejabarkan perasaan yang mungkin keluar dari seseorang berkaitan dengan kematangan mental dan tekanan mental yang diderita subjek.
Bunuh diri karena perasaan/cinta banyak yang menyebut itu hal yang terbodoh yang pernah dilakukan seseorang dalam hidup nya. I mean "halo masih banyak cowo or cewe diluar sana" or "Masih banyak yang bisa lw lakuin tanpa harus tanpa nya (pacar, orang tua, atau orang2 yang disayang). Seperti yang saya katakan diatas tadi. Resistensi mental rendah serta dukungan orang sekitar yang minim terhadap masalah yang berat bisa menjadi penyebab utama.
Coba kita melenceng dari topik untuk menjelaskan tentang yang namanya "Bunuh Diri Berbantuan" ( Assissted suicide). Dimana petugas kesehatan atau orang lain membantu seseorang mendapatkan kematian. Seperti meresepkan atau memberikan gas beracun. Memang disebagian negara hal ini merupakan hal yang ilegal, walau masih jadi bahan perdebatan publik. Prinsip dari Bunuh Diri Berbantuan sama dengan penerimaan akan dibunuh oleh orang lain ( euthansia aktif sukarela ) misalnya, pasien meminta dan menerima suntikan mati karena penyakit yang parah dan ia memilih mati dari pada harus menanggung rasa sakit yang dimana kematian lebih menyenangkan dari pada harus menanggung rasa sakit sepanjang hidupnya.
Nah hal tersebut mirip dengan seseorang yang bunuh diri karena perasaan atau tekanan batin yang kuat. Rumus bunuh diri versi saya mungkin seperti ini:
Tekanan batin yang BERAT atau KUAT + Kemampuan resistensi akan mental yang RENDAH + tidak adanya dukungan atau dorongan penguat dari orang sekitar ( support akan masalah yang sedang dihadapi ). :D
Yak hampir mirip dengan prinsip orang yang menerima suntikan mati tadi, hanya saja ini bukan terhadap fisik melainkan batin. Mungkin Anda masih belum bisa menerimanya dan mungkin Anda masih berpendapat bahwa hal seperti itu, adalah hal yang terbodoh dan jika orang berhasil tidak melakukan bunuh diri karena cinta (kasus berat) memang itu lah yang seharusnya ia lakukan. Tapi menurut saya pribadi orang yang bisa melewati fase itu adalah orang yang hebat. Dosen saya pernah berkata bahwa jangan pernah meremehkan masalah orang lain, karena hal yang orang lain anggap berat memang tidak selalu berat bagi kita dan sebaliknya.
Jadi akan lebih bijak jika kita tidak berkata " Dasar Be*o gara-gara masalah gitu aj dah bunuh diri ". Mengapa? karena kita bukan dia, karena kita tidak mengerti beratnya masalah yang dia derita, karena kita tidak mengerti rasa sakit yang dia derita yang mungkin menurutnya kematian rasanya lebih menyenangkan dari pada menahan sakit seperti ini.
Saya pernah menemui orang yang menurut saya hebat. Namanya "X" seseorang yang teramat sayang terhadap kekasihnya, dan begitupun sebaliknya. Mereka menjalin hubungan lebih dari 2 tahun dan rasa sayang tersebut tak berkurang justru makin memper-erat hubungan diantara mereka. Tapi suatu hari salah satu diantara mereka meninggal karena sakit.
Akan sulit memang jika tidak merasakan langsung perasaan tersebut, tapi percaya deh klo rasa sakit yang diderita sama rasanya kaya orang yang lagi sekarat, karena ada perbedaan besar antara sayang dengan keluarga dengan sayang yang tulus sama seseorang. Dan pasti akan menimbulkan dampak yang berbeda walau sama2 ditinggal seseorang yang disayang.
Kesimpulan:
Sumber: Diane E. Papalia, Sally Wendkos Old, Ruth Duskin Feldman, 2008, Human development edisi kesembilan.
Kita bisa melihat banyaknya remaja yang bunuh diri karena korban perasaan atau rasa malu yang dideritanya. Disini saya coba mejabarkan perasaan yang mungkin keluar dari seseorang berkaitan dengan kematangan mental dan tekanan mental yang diderita subjek.
Bunuh diri karena perasaan/cinta banyak yang menyebut itu hal yang terbodoh yang pernah dilakukan seseorang dalam hidup nya. I mean "halo masih banyak cowo or cewe diluar sana" or "Masih banyak yang bisa lw lakuin tanpa harus tanpa nya (pacar, orang tua, atau orang2 yang disayang). Seperti yang saya katakan diatas tadi. Resistensi mental rendah serta dukungan orang sekitar yang minim terhadap masalah yang berat bisa menjadi penyebab utama.
Coba kita melenceng dari topik untuk menjelaskan tentang yang namanya "Bunuh Diri Berbantuan" ( Assissted suicide). Dimana petugas kesehatan atau orang lain membantu seseorang mendapatkan kematian. Seperti meresepkan atau memberikan gas beracun. Memang disebagian negara hal ini merupakan hal yang ilegal, walau masih jadi bahan perdebatan publik. Prinsip dari Bunuh Diri Berbantuan sama dengan penerimaan akan dibunuh oleh orang lain ( euthansia aktif sukarela ) misalnya, pasien meminta dan menerima suntikan mati karena penyakit yang parah dan ia memilih mati dari pada harus menanggung rasa sakit yang dimana kematian lebih menyenangkan dari pada harus menanggung rasa sakit sepanjang hidupnya.
Nah hal tersebut mirip dengan seseorang yang bunuh diri karena perasaan atau tekanan batin yang kuat. Rumus bunuh diri versi saya mungkin seperti ini:
Tekanan batin yang BERAT atau KUAT + Kemampuan resistensi akan mental yang RENDAH + tidak adanya dukungan atau dorongan penguat dari orang sekitar ( support akan masalah yang sedang dihadapi ). :D
Yak hampir mirip dengan prinsip orang yang menerima suntikan mati tadi, hanya saja ini bukan terhadap fisik melainkan batin. Mungkin Anda masih belum bisa menerimanya dan mungkin Anda masih berpendapat bahwa hal seperti itu, adalah hal yang terbodoh dan jika orang berhasil tidak melakukan bunuh diri karena cinta (kasus berat) memang itu lah yang seharusnya ia lakukan. Tapi menurut saya pribadi orang yang bisa melewati fase itu adalah orang yang hebat. Dosen saya pernah berkata bahwa jangan pernah meremehkan masalah orang lain, karena hal yang orang lain anggap berat memang tidak selalu berat bagi kita dan sebaliknya.
Jadi akan lebih bijak jika kita tidak berkata " Dasar Be*o gara-gara masalah gitu aj dah bunuh diri ". Mengapa? karena kita bukan dia, karena kita tidak mengerti beratnya masalah yang dia derita, karena kita tidak mengerti rasa sakit yang dia derita yang mungkin menurutnya kematian rasanya lebih menyenangkan dari pada menahan sakit seperti ini.
Saya pernah menemui orang yang menurut saya hebat. Namanya "X" seseorang yang teramat sayang terhadap kekasihnya, dan begitupun sebaliknya. Mereka menjalin hubungan lebih dari 2 tahun dan rasa sayang tersebut tak berkurang justru makin memper-erat hubungan diantara mereka. Tapi suatu hari salah satu diantara mereka meninggal karena sakit.
Akan sulit memang jika tidak merasakan langsung perasaan tersebut, tapi percaya deh klo rasa sakit yang diderita sama rasanya kaya orang yang lagi sekarat, karena ada perbedaan besar antara sayang dengan keluarga dengan sayang yang tulus sama seseorang. Dan pasti akan menimbulkan dampak yang berbeda walau sama2 ditinggal seseorang yang disayang.
Kesimpulan:
- Bersyukur jika Anda ditinggal selingkuh pacar. Karena rasa sayang yang ada akan hilang atau min berkurang. Tapi akan beda cerita disaat Anda tulus sayang sama seseorang tapi ditinggal mati.
- Jangan pernah menganggap masalah orng lain remeh, karena kita tidak tahu resistensi setiap orang terhadap masalah tekanan batin.
- Lebih bijak jika kita berkata " Kasian masih muda" dr pd " dasar be*o dah bunuh diri" :P
- Bukan maksud membela pelaku bunuh diri. Hanya mengajak Anda2 semua menelusuri perasaan yang mungkin terjadi saat orang memutuskan untuk bunuh diri sehingga akan lebih bijak dalam memandang masalah orang lain.
- Dan yang pasti selalu bersyukur jika Anda masih memiliki keluarga dan teman yang siap men-Support Anda disaat Anda punya masalah.
- Dan yang terakhir buat orang yang punya niat bunuh diri. Jangan dilakukan yah mas atau mba. Karena percaya deh banyak diluar sana orang yang berjuang melawan penyakit mereka karena masih ingin melihat anggota keluarganya, mengejar mimpi, dll. Dan percaya bahwa setiap maslah pasti ada jalan keluarnya.
Sumber: Diane E. Papalia, Sally Wendkos Old, Ruth Duskin Feldman, 2008, Human development edisi kesembilan.
Jumat, 12 Maret 2010
Gangguan Seksual Sesi Parafilia
Hahhaha ekstreem yah judulnya. Tapi gw seneng bgt nih ma nih materi yang gw dapt di psikologi abnormal. Tenang-tenang disini saya tidak akan memaparkan gaya-gaya dalam bercinta, tapi saya akan memaparkan gangguan-gangguan seksualnya, jd bukan gaya nya. :P. Mungkin lu2 semua pernah melihatnya, mengalami, atau jangan2 lu sendiri pelakunya??? Hahhahaha
Ok mari kita mulai. Gangguan seksual itu ada banyak tapi mungkin saya akan menjelaskan yang Parafilia saja karena jenis nya yang sudah cukup banyak dan paling dekat dengan kehidupan. Yang pertama.
1. Fetishism: Ini gangguan seksual yang banyak terjadi pada masa remaja. Penderita kebanyakan kaum pria dan memiliki dorongan seksual yang berulang dan mendalam pada objek tak hidup disebut fetishism (misal sepatu perempuan)(Psikologi Abnormal Klinis Dewasa, UIP, Fitri Fauiah, Julianti Widury)
2. Transvetis fetihism: Ini bentuk gawatnya dari Fetihism. Klo Fetis cuman dari benda mati, nah klo ini juga sama, hanya saja dia terangsang dengan pakaian dalam wanita. Cara kerjanya si laki-laki menggunakan pakaian dalam wanita walau si laki-laki itu sendiri sadar bahwa dia laki-laki. -_-"
3. Pedofilia: Ini dah ada contoh langsung nya yah diberita. Yang itu tuh om-om diberita yang nikahin anak umur 12 tahun. Hehhehe. "Pedos" dalam bahasa yunani artinya "Anak". Disni orang dewasa yang mendapatkan kepuasan seksual dengan melakukan hubungan intim dengan anak dibawah umur.
4. Inses: Ini singkatnya hubungan seksual yang mengarah sama keluarga yang masih ada hubungan darah. (kok bisa yah terangsang sama sodra sendiri, itulah gangguan :P).
5. Voyeurism: Nah nah nah nah ini yang gw rasa paling sering terjadi sama lu lu pada terutama kaum lelaki huahahahaha. Gini nih, ini gangguan dimana orang mendapat kepuasan seksual dengan ngeliat orang tanpa busana atau melihat orang lain melakukan hubungan seksual. Orang yang mengalami ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan melakukan masturbasi, baik saat melihat maupun sesudahnya. Terkadang mereka berfantasi melakukan kontak seksual dengan orang yang dilihat. Biasa muncul pada masa remaja (Psikologi Abnormal Klinis Dewasa, UIP, Fitri Fauiah, Julianti Widury).
6. Eksibionisme: Gw kasih cerita dlu untuk memulai yang ini. Gini, temen gw punya temen yang dimana temenya temen gw bercerita sama temen gw soal kisahnya temennya temen gw, bahwasannya temenya temen gw itu pernah melihat seorang eksibisionisme. Saat temennya temen gw (kita sebut namanya bunga hahhahahaha). Saat bunga naik angkot ada lelaki sekitar umur 30an dengan memakai baju bak eksmud yang duduk disebelahnya. Lalu si pria langsung meremas-remas "itu" nya di sebelah bunga. Nah selanjutnya apa yang si pria itu lakukan??? Yak dia melepaskan "itu" nya keluar sarang dan mempertontonkan kepada bunga. Dari cerita tersebut gk usah gw jelasin lagi yah dasarnya. :P
7. Frotteurism: Yaitu orientasi seksual dengan menyentuh orang yang tidak disangka-sangka. Pelaku mungkin menggosokkan alat kelminnya pada paha atau bokong seorang perempuan, atau memegang payudara atau alat kelamin seorang perempuan. Serangan ini biasa dilakukan di tempat-tempat yang memungkinkan pelaku melarikan diri atau bis atau kereta yang ramai. (Psikologi Abnormal Klinis Dewasa, UIP, Fitri Fauiah, Julianti Widury).
Gw juga punya cerita dari temennya temen gw (lagi) kita sebut aj si "A" yah. Jadi saat si A lagi naik kereta yang penuh sesak. Dia duduk disebelah mas-mas (saya lupa ciri-ciri si mas-mas ini). Selama perjalanan si "A" tidak merasakan apa karena sempitnya dan penuh keadaan kereta saat itu. Eh saat kereta berhenti mas-mas tadi turun dan sebelum turun dia mengucappkan begini kira-kira "Mba makasih yah". Toeng si "A" bingung dan langsung meraba-raba tubuhnya takut ada yang hilang. Bukan kehilangan yang didapat, tetapi celana si "A" yang basah oleh "semen" si mas-mas tadi. HIHh Horor.
8. Sadisme dan masokisme seksual: Biasa nya ini yang sering kita (atau penggemar film biru setidaknya) tonton. Walau sama-sama sadis tapi ternyata sadisme dan masokis itu berbeda. Sadisme itu untuk sebutan orang yang mengkasarkan pasangan seksnya dengan menyiksa atau menimbulkan kesakitan pada pasangnnya. Sedangkan masokis itu kegemaran orang untuk disiksa oleh pasangan seksnya.
Klo masokis ketemu sadisme mungkin match yah jadinya, tapi gimana klo sadisme atau masokis ketemu orang normal??. Hahahaha pasti bingung. :P
Kesimpulan: Buat kalian yang masuk diantaranya. Jangan stress dlu. Hehehe
Jangan tarik kesimpulan sndri bahwa klo lu masuk diantara brarti lu gk normal. Jangan, Kaya point no.5 misalnya. Itu seperti nya dah biasa dilakukan kaum pria. Hahahha. Pengertian abnormal itu mengikuti lingkungannya. Inti simple nya bgini, semakin banyak yang melakukan tindakan itu semakin berubah pngertian orang akan tndakan tersbut. Contoh yang diberikan dosen gw, Misal Homo di Negara "X" dulu dianggap sebagai tindakan abnormal, tapi ternyata sekarang sudah tidak terlalu dianggap aneh lagi karena banyak nya yang melakukan homoseksualitas. Terutama di negara-negara bagian Eropa justru telah disahkan.
Cat: Tulisan ini bertujuan semata-mata sebagai ilmu pengetahuan. Tidak bertujuan pornografi atau yang lainnya. :D
Sumber: (Psikologi Abnormal Klinis Dewasa, Fitri Fausiah, Julianti Widury, UIP)
Ok mari kita mulai. Gangguan seksual itu ada banyak tapi mungkin saya akan menjelaskan yang Parafilia saja karena jenis nya yang sudah cukup banyak dan paling dekat dengan kehidupan. Yang pertama.
1. Fetishism: Ini gangguan seksual yang banyak terjadi pada masa remaja. Penderita kebanyakan kaum pria dan memiliki dorongan seksual yang berulang dan mendalam pada objek tak hidup disebut fetishism (misal sepatu perempuan)(Psikologi Abnormal Klinis Dewasa, UIP, Fitri Fauiah, Julianti Widury)
2. Transvetis fetihism: Ini bentuk gawatnya dari Fetihism. Klo Fetis cuman dari benda mati, nah klo ini juga sama, hanya saja dia terangsang dengan pakaian dalam wanita. Cara kerjanya si laki-laki menggunakan pakaian dalam wanita walau si laki-laki itu sendiri sadar bahwa dia laki-laki. -_-"
3. Pedofilia: Ini dah ada contoh langsung nya yah diberita. Yang itu tuh om-om diberita yang nikahin anak umur 12 tahun. Hehhehe. "Pedos" dalam bahasa yunani artinya "Anak". Disni orang dewasa yang mendapatkan kepuasan seksual dengan melakukan hubungan intim dengan anak dibawah umur.
4. Inses: Ini singkatnya hubungan seksual yang mengarah sama keluarga yang masih ada hubungan darah. (kok bisa yah terangsang sama sodra sendiri, itulah gangguan :P).
5. Voyeurism: Nah nah nah nah ini yang gw rasa paling sering terjadi sama lu lu pada terutama kaum lelaki huahahahaha. Gini nih, ini gangguan dimana orang mendapat kepuasan seksual dengan ngeliat orang tanpa busana atau melihat orang lain melakukan hubungan seksual. Orang yang mengalami ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan melakukan masturbasi, baik saat melihat maupun sesudahnya. Terkadang mereka berfantasi melakukan kontak seksual dengan orang yang dilihat. Biasa muncul pada masa remaja (Psikologi Abnormal Klinis Dewasa, UIP, Fitri Fauiah, Julianti Widury).
6. Eksibionisme: Gw kasih cerita dlu untuk memulai yang ini. Gini, temen gw punya temen yang dimana temenya temen gw bercerita sama temen gw soal kisahnya temennya temen gw, bahwasannya temenya temen gw itu pernah melihat seorang eksibisionisme. Saat temennya temen gw (kita sebut namanya bunga hahhahahaha). Saat bunga naik angkot ada lelaki sekitar umur 30an dengan memakai baju bak eksmud yang duduk disebelahnya. Lalu si pria langsung meremas-remas "itu" nya di sebelah bunga. Nah selanjutnya apa yang si pria itu lakukan??? Yak dia melepaskan "itu" nya keluar sarang dan mempertontonkan kepada bunga. Dari cerita tersebut gk usah gw jelasin lagi yah dasarnya. :P
7. Frotteurism: Yaitu orientasi seksual dengan menyentuh orang yang tidak disangka-sangka. Pelaku mungkin menggosokkan alat kelminnya pada paha atau bokong seorang perempuan, atau memegang payudara atau alat kelamin seorang perempuan. Serangan ini biasa dilakukan di tempat-tempat yang memungkinkan pelaku melarikan diri atau bis atau kereta yang ramai. (Psikologi Abnormal Klinis Dewasa, UIP, Fitri Fauiah, Julianti Widury).
Gw juga punya cerita dari temennya temen gw (lagi) kita sebut aj si "A" yah. Jadi saat si A lagi naik kereta yang penuh sesak. Dia duduk disebelah mas-mas (saya lupa ciri-ciri si mas-mas ini). Selama perjalanan si "A" tidak merasakan apa karena sempitnya dan penuh keadaan kereta saat itu. Eh saat kereta berhenti mas-mas tadi turun dan sebelum turun dia mengucappkan begini kira-kira "Mba makasih yah". Toeng si "A" bingung dan langsung meraba-raba tubuhnya takut ada yang hilang. Bukan kehilangan yang didapat, tetapi celana si "A" yang basah oleh "semen" si mas-mas tadi. HIHh Horor.
8. Sadisme dan masokisme seksual: Biasa nya ini yang sering kita (atau penggemar film biru setidaknya) tonton. Walau sama-sama sadis tapi ternyata sadisme dan masokis itu berbeda. Sadisme itu untuk sebutan orang yang mengkasarkan pasangan seksnya dengan menyiksa atau menimbulkan kesakitan pada pasangnnya. Sedangkan masokis itu kegemaran orang untuk disiksa oleh pasangan seksnya.
Klo masokis ketemu sadisme mungkin match yah jadinya, tapi gimana klo sadisme atau masokis ketemu orang normal??. Hahahaha pasti bingung. :P
Kesimpulan: Buat kalian yang masuk diantaranya. Jangan stress dlu. Hehehe
Jangan tarik kesimpulan sndri bahwa klo lu masuk diantara brarti lu gk normal. Jangan, Kaya point no.5 misalnya. Itu seperti nya dah biasa dilakukan kaum pria. Hahahha. Pengertian abnormal itu mengikuti lingkungannya. Inti simple nya bgini, semakin banyak yang melakukan tindakan itu semakin berubah pngertian orang akan tndakan tersbut. Contoh yang diberikan dosen gw, Misal Homo di Negara "X" dulu dianggap sebagai tindakan abnormal, tapi ternyata sekarang sudah tidak terlalu dianggap aneh lagi karena banyak nya yang melakukan homoseksualitas. Terutama di negara-negara bagian Eropa justru telah disahkan.
Cat: Tulisan ini bertujuan semata-mata sebagai ilmu pengetahuan. Tidak bertujuan pornografi atau yang lainnya. :D
Sumber: (Psikologi Abnormal Klinis Dewasa, Fitri Fausiah, Julianti Widury, UIP)
Langganan:
Postingan (Atom)